POTRET INDONESIA NEWS.COM
SUMUTIII – Ketua Umum DPP HBB (Horas Bangso Batak) Lamsiang Sitompul SH MH, meluapkan rasa sesal dan marahnya saat menyampaikan protes kepada Presiden RI Prabowo Subianto, yang ia nilai lebih mementingkan mengurus orang asing, tapi abai dengan rakyat sendiri.
Rasa marah itu ia ungkapkan dan direkam dalam video, Kamis (2/10 /2025), di Kantor DPP HBB Jalan SM Raja/ Jalan Saudara Medan, saat menerima perwakilan masyarakat korban konflik dengan PT TPL di Sihaporas, Simalungun, beberapa waktu lalu.
Begini ungkapkan Beliau;
“Di sidang PBB, Anda (Presiden-red), begitu menggebu-gebu membela Palestina. Tetapi kepada rakyat saudara, Pak Presiden tidak ngomong apa-apa. Ngomong lah. Bapak ini, kelompoknya, punya hak di situ. Tapi dirampas oleh TPL. Mereka bercocok tanam di situ. mereka berusaha di situ. tetapi, mereka dirampas dan dianiaya oleh TPL. Ke mana Presiden?” tanyanya.
Sambungnya lagi,,
“Jangan ke sana Bapak menggebu-gebu, di sini Bapak melempem. Ini rakyat Bapak, Pak Prabowo. Bukan sana. Bapak itu presidennya Republik Indonesia,” kata Lamsiang.
Ia pun menyebut, bahwa dari 167.000 izin konsensi PT TPL, sebagian besar itu berada di wilayah pemukiman masyarakat.
“Berada di wilayah perkampungan, berada di wilayah hutan, kebun, sawah masyarakat, berada di daerah aliran sungai yang semestinya itu tidak boleh,” urainya.
Lamsiang lantas minta agar Presiden membekukan konsesi PT TPL.
“Saya minta kepada Bapak Presiden agar segera bekukan konsesi TPL dan selanjutnya harus dicabut,” tegas pengacara ini.
Lamsiang pun minta kepada Kapolres Simalungun dan Kapolda Sumut agar segera menangkap para pelaku penganiayaan terhadap masyarakat yang ada di Desa Sihaporas.
“Karena sampai saat ini, belum kami dengar siapa yang ditangkap. Padahal ada 34 orang jadi korban di situ,” sebut Lamsiang.
Dan Ia sangat menyesalkan kenapa itu bisa terjadi.
“Harusnya ada antisipasi dari kepolisian, ini yang pertama. Selanjutnya yang kedua, ketika terjadi penganiayaan itu, itu bukan waktu yang singkat, harusnya polisi datang untuk mengamankan. Yang ketiga, mengamankan barang bukti. Yang keempat menangkap para pelaku. Tapi semua itu tidak mereka lakukan,” Ungkapnya.
Dengan tegas Lamsiang Sitompul mengungkap kekecewaannya ;
“Kami sangat kecewa kepada Kapolres Simalungun dan juga Kapolda Sumatera Utara, bila penting juga kepada Kapolri. Untuk itu kami minta kepada Kapolres Simalungun, Kapolda Sumatera Utara, untuk segera tangkap para pelaku.” lanjutnya.
Lamsiang juga menyerukan, agar semua Orang Batak bersatu melawan situasi ini.
“Kepada seluruh masyarakat Bangso Batak, di mana pun berada, kalau memang ini saatnya kita harus kembali ke Tanah Batak mempertahankan Tanah Batak, maka kembalilah, berjuang bersama. Jangan biarkan mereka berjuang sendiri,” Ucapnya dengan Tegar.
Lebih lanjut, ia menyebut, bahwa di mana-mana TPL terus bikin masalah ama masyarakat.
"Di Pandumaan, pendeta ditangkap. Natinggir, di samping rumah masyarakat bisa ditanami oleh TPL, nggak ada tindakan. Natumingka, Silimalombu, di Sihaporas, di semuanya bermasalah. Kenapa? ,
Karena izin konsesinya itu berada di wilayah yang dikuasai oleh masyarakat. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi,” Paparnya.
TPL, menurutnya, juga tidak beritikad baik.
“Seharusnya juga kalau mereka mau menanam atau meminta konsesi, lihat dulu dong, apakah di situ ada hak masyarakat ?, Jangan karena dia seenaknya bisa berkolusi dengan pejabat korup, sehingga dia bisa menguasai lahan masyarakat,” ujarnya.
Sambung Lamsiang,,,,,“Saya pikir ini harus menjadi catatan kepada Presiden, kepada pimpinan negara di Indonesia ini. Jangan kejadian ini berulang lagi. Jangan lagi masyarakat dijajah oleh pemerintah kita sendiri. Jangan lagi masyarakat dijajah oleh aparat-aparat yang tidak bermoral,” tandas Lamsiang dengan Tegas (***).