POTRET INDONESIA NEWS.COM
DELISERDANG.III - Berawal dari masalah sepele yakni tentang " ES " pria anak-smp yang kena siram air yang dilakukan oleh dua anak perempuan usia sekolah dan akhirnya terjatuh dari kereta ke beram jalan,karena,diduga dicampuri pihak lain, entah kenapa bisa - bisanya akhirnya berujung penganiayaan dan korban pun buat laporan pengaduan ke polisi Polsek Pagar Merbau.
Kasus ini akhirnya di laporkan BS yang menjadi korban penganiayaan yang terjadi di rumahnya sendiri dan melaporkan AJI dan kawan-kawannya atas laporan penganiayaan pada Sabtu, 05 Oktober 2025 di SPKT Polsek Pagar Merbau.
Dengan Laporan Polisi Nomor LP/ B / 60 / X / 2025 / SPKT Polsek Pagar Merbau / POLRESTA Deliserdang, ats nama : Budi Syafrizal ( BG ).
Dan ( SP2HP) surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan Nomor : B /60/X/ 2025.
Kepada awak media dalam wawancara Video, Korban BG menceritakan hal kejadian sebenarnya;
Bermula dari urusan masalah anak kecil yang mana anak korban yang berinisial " E S " siswa SMP dikabarkan ke korban di siram air ama teman sekolahnya yang menumpang becak dijalan jati baru pada tanggal (4/10/2025) ,oleh dua anak perempuan berinisial " G dan I" yang saat itu menjad penumpang Betor yang belakangan diketahui di kemudikan oleh salah satu terduga pelaku yang bernama Anto kidal ,di mana korban BG juga menjelaskan bahwa anak-anak itu sebelumnya juga sudah saling mengenal serta berada di desa yang sama yakni desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau.
" Akibat dari siraman air yang secara tiba-tiba tersebut si anak korban inisial "ES "yang sedang mengendarai sepeda motor terkejut dan terjatuh ke beram jalan ,tampak sepeda motornya pun rusak dan di perbaiki berbiaya Rp 250 ribu, belum lagi si anak juga harus berobat karena terluka akibat jatuh dari kereta ke beram jalan,begitupun saya sebagai orang tua " ES " tak ada minta ganti rugi apapun kepada mereka " Ungkap BG
Dari awal kami tidak mau memperpanjang hal anak-anak itu dan korban menyuruh keluarga untuk menemui orang tua si kedua anak-anak yang menyiramkan air ke anaknya hingga terjatuh, supaya saling memahami atas masalah penyiraman air itu guna saling memaafkan.
Singkat cerita kedua anak-anak pelajar datang dibawa orangtuanya yang bernama Ida ,dan saat itu Pengemudi Betor yang diketahui bernama Anto kidal datang juga membawa penumpangnya yakni kedua anak-anak tadi " G dan I " pada dasarnya korban hanya ingin anak-anak yang bermasalah penyiraman air ini saling memahami kesalahannya dan saling memaafkan.
Namun kehadiran Anto Kidal si pembawa becak mesin tersebut membuat suasana yang sudah baik - baik menjadi buram terbukti saat kedua anak-anak yang menyiramkan air ke anak korban dan sudah saling bermaafpan, malah si Anto tak terima bahwasanya anak saya itu ugal-ugalan naik kereta jatuh sendiri ,pembawa becak menyatakan kepada korban " Anak kau yang salah ".
Pelapor pun terkejut mendengar ucapan si pembawa Betor yang menurutnya sama sekali tidak ada urusan ama dia ,tapi ikut campur dan menyalahkan anak si pelapor
" Cuman saya mau anak-anak ini di nasehati supaya tidak terjadi Lagi hal seperti ini dan saya tidak nuntut apa - apa ,kereta sudah saya perbaiki dan anak saya sudah saya obati biaya sendiri tapi kok malah yang si pembawa becak bilang anak saya jatuh sendiri sementara yang nyiram anak saya aja si " G dan I " dan sudah ngaku nyiram anak saya " ES. " serta minta maaf dan itupun sudah saya maafkan." Jelas BG.
Selanjutnya dari keterangan korban saat itu terjadi perdebatan argumentasi dengan si pembawa becak mesin yang ngotot menyebutkan bahwa anak si korban lah yang naik kereta ugal-ugalan makanya jadi terjatuh ke beram jalan.
Korban melanjutkan ceritanya lagi,,
" Abang ini lucu yang nyiram aja uda ngomong uda ngaku, lah kok abang bilang jatuh sendiri ya cemana, dan akupun tak ada minta ganti apa - apa ama orang ini, tapi abang kok ngotot dan kami sudah saling bermaafpan " Ungkap BG
Dari keterangan korban BG , bahwa usai mendengarkan keterangan si korban ( BG ) ,Anto menelepon saudaranya yang kemudian di ketahui bernama Suparaji alias Aji adek dari si pembawa Betor yang ngotot menyatakan bahwa anak si korban lah yang salah karena ugal-ugalan naik kereta makanya jatuh ke beram jalan bukan karena di siram kedua penumpangnya yang sudah minta Maaf kepada orang tua ES dirumah korban ( BG ).
" Karena dia ngak terima atas jawaban saya ,si Anto tadi nelpon si Aji adeknya itu buka speaker ,Waktu di telponnya adeknya itu dia bilang ke adeknya si Aji " Ini orangnya apa ini ngak percaya, Cengkal kali ,Ngeyel di bilang jatuh sendiri anaknya dia ngak percaya, lalu ku dengar si Aji tadi ngomong ama abangnya di telpon " Bilang ama dia ( BG ),KONT....OL Ama dia " dengan suara keras." Cerita si Korban.
Sehingga korban pun tak terima di katai cakap kotor oleh si Aji via telpon abangnya si anto.
Akhirnya setelah anak-anak dan orangtuanya balik dari rumah korban dengan menumpang becak mesin yang dibawa si Anto,, Dan tak lama kemudian, terjadilah peristiwa penganiayaan terhadap BG yang diduga dilakukan Suparaji alas Aji adek dari anto kidal yang sebelumnya memaki si korban dengan cakap kotor ( bahasa kemaluan pria ) kepada korban.
Dari keterangan sikorban ( BG ) malam itu dengan tiba-tiba sekelompok orang memasuki rumah korban tanpa izin ataupun permisi dan langsung si Terduga pelaku memaki maki korban di rumahnya sendiri tepatnya di belakang rumahnya dan akhirnya terjadilah aksi pemukulan tersebut.
" Pak itu ada videonya yang terjadi di rumah saya ,yang mana saya di ajak duel ama si Aji yang datang marah - marah petatang - petengteng merasa jago kampung masuk ke rumah saya tanpa permisi ( PASAL KUHPIDANA 551 ) bersama sekelompok orang yakni Anto kidal.,mertuanya dan saudara- saudaranya, kalau bapak lihat video itu jelas sesudah di sundul - sumdulnya ( Aji) badan saya dengan kepalanya sambil memaki - maki dan saya pun yang lebih dulu dipukul ama si Aji hingga hampir terjatuh kelantai, untung saya sempat pegang kayu agar tak terlentang ke lantai dan coba bangkit kemudian si anto kidal dan mertuanya memegangngin kedua tangan saya, saat itulah si Aji memukul saya dua kali yang langsung mengenai pelipis sebelah kanan dan gigi tanggal / putus satu di bagian gigi depan yang saya obati di dokter gigi yang orang cina di kota pakam, " Ungkapnya.
Sambung Korban kembali bercerita,,,,
" Lalu kemudian saya langsung melaporkan penganiayaan terhadap saya ini ke Polsek Pagar Merbau kira- kra jam 21.30 wib dan langsung ambil visum di puskesmas Pagar Merbau selanjutnya laporan saya diterima dengan baik oleh SPKT Polsek Pagar Merbau,,dan saya di BAP oleh penyidik pak Gunawan ,saksi- saksi saya telah diperiksa semua dan saya tinggal menunggu tindakan tegas dan berkeadilan dari pihak Polsek Pagar Merbau." Jelas Korban.
Korban sendiri merasa heran di mana korban yang di datangngin beramai ramai dan pelaku masuk rumah orang tanpa ada permisi dan malah pelaku pun berani memukul korban di belakang rumah si korban dengan tanpa merasa bersalah.
" Saya heran ,wong saya yang didatangi ke rumah berame rame,malah saya diajak berantem ama si Aji ,sayapun dipukul si Aji duluan ya wajar saya membela diri,bahkan tangan saya di pegangngin si Legianto alias Anto kidal bersama Syamsul yang saya ketahui adalah mertua Anto kidal, makanya Bebas kali lah si Aji mukulin saya dua kali ,tanpa saya bisa melawan ,namanya pun tangan saya dua - dua dipegang ama mereka dua." Ungkapnya.
Di komfirmasi awak media, Kapolsek Pagar Merbau IPTU.Ronald Sihite SH melalui Kanit Reskrim Ipda Sayid Yasir SH,membenarkan adanya pelaporan Korban BG atas penganiayaan yang di alaminya di rumahnya, dan Polsek Pagar Merbau telah menangani kasus ini sebagaimana mestinya, karena kasus ini bersifat saling melapor ( Split ) maka pihak Polsek Pagar Merbau akan berkordinasi dengan Pidum Polresta Deli Serdang guna melaksanakan gelar perkara bersama untuk meneliti keterangan dari masing-masing pihak .( Dms / Tim).